23.2.08

Say NO to Drugs !!

Peradaban yang telah lama bergerak ke Arah yang lebih modern dan dinamis membiaskan makna Asli dari nilai-nilai Kebaikan serta kenistaan , terlihat sekilas dari berbagai aktivitas yang sering kita saksikan pada generasi muda saat ini, dan ini artinya termasuk dari generasi penulis itu sendiri .
sebagai contoh jika mungkin pada tahun-tahun 80-an akhir anggapan bahwa minuman keras , Narkoba dan sejenisnya merupakan hal yang paling tabu dikalangan muda-mudi saat itu dan pelakunyapun secara tidak langsung akan mendapatkan sanksi sosial seperti dikucilkan atau bahkan dijauhi, Paradigma semacam itu pada saat ini berubah kearah kebalikannya, Narkoba ,Sex Bebas dan sejenisnya merupakan hal lumrah yang sedang melanda anak-anak muda zaman ini, dan sebuah kebanggaanlah yang tercipta jika seseorang mengkonsumsi obat-obatan terlarang itu , bahkan orang yang tidak memakainya dianggap Sok Alim atau tidak Macho dan sebaginya.
inilah yang penulis katakan sebagai Pembiasan Makna kebaikan jika dipandang secara subjektif, namun perlu disadari bahwa hal tersebut tidak selamanya menjadi sebuah opini yang mutlak , karena masih banyak generasi muda yang lebih arif dalam menyikapi masa mudanya.
jikalau kita perhatikan , Aktivitas-aktivitas Drugs dan sex bebasa yang sering dilakukan ini, lebih cendrung karena ketiadaan Aktivitas yang mendukung dalam mengekspresikan semua gejolak masa muda yang begitu menggebu-gebu, dan juga beberapa pendapat mengatakan hal ini juga karena minimnya pendidikan Agama yang diberikan oleh orang tua mereka, namun perlu digaris bawahi bahwa pendidikan Agama yang ketat ( dalam hal ini semisal pendidikan pesantren ) juga tidak bisa menjamin anak tersebut keluar dari jerat Narkoba dan Sex bebas , Karena dari yang penulis perhatikan , ada juga jebolan pesantren yang kebablasan dalam bertindak semacam itu . untuk itu bagi penulis salah satu solusi yang mungkin bisa dilakukan adalah lebih memberdayakan jiwa-jiwa muda tersebut dengan kegiatan-kegiatan yang positive, salah satunya mungkin dengan mengadakan pertandingan Futsal .
Bertempat di Lapangan Indofutsal Palmerah Jakatrta Barat, Kemarin tepat pada hari kamis 21 Februari 2008 Komunitas MIB ( Moslem Intercity Basic ) kembali mengadakan sebuah Acara yang bisa dikatakan nonformal setelah sekitar 1 Bulan belakangan ini Vakum dari Ranah kegiatan-kegiatan. Acara yang dilaksanakan tepat pada jam 1 siang ini dihadiri oleh Anggota MIB dari angkatan 1 dan angkatan 2 dan beberapa teman-teman simpatisan yang lain , Acara yang bertema " Membangun generasi Muda yang Sehat Jasmani dan Rohani " ini dikordinatori oleh Saudara Arrasyid yang juga merupakan wakil Presiden Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Depok Jawa Barat dan Saudara Muallim selaku Aktivis Sosial yang saat ini sedang menempuh studi Akademiknya di salah satu Universitas terkemuka di Bandung Jawa barat.
pada dasarnya acara ini merupakan realisasi dari program-program MIB terdahulu yang belum terlaksana , khususnya dalam bidang Olahraga dan seni, serta upaya MIB dalam membangun generasi Muda ( khususnya kader-kader MIB ) yang sehat Jasmani dan terhindar dari pengaplikasian jiwa muda mereka dari hal-hal yang " tidak sepantasnya " .
acara ini sendiri juga akan terus diagendakan sebagai program bulanan MIB yang akan terus digalakkkan ,sebagai bentuk partisipasi MIB dalam membangun peradaban Indonesia. sekali lagi kami sampaikan kepada seluruh generasi muda Indonesia " Say NO to Drugs "

29.1.08

SELAMAT JALAN JENDRAL


The smiling jendral itu telah pergi , meninggalkan berjuta kenangan manis di jiwa seluruh rakyat Indonesia yang sangat mencintainya pada hari minggu 27 Januari 2008 pukul 13.10 WIB di rumah sakit pertamina Jakarta . Tak ada yang menyangka bahwa Jendral besar H.M Soeharto begitu mendadak meninggalkan kita, karena pada hari sebelumnya Team Dokter Kepresidenan sempat mengatakan bahwa Kondisi Pak Harto sudah Agak Membaik dan Siap untuk dipindahkan dari Ruang perawatan Intensif , namun takdir berkata lain , pada keesokan harinya pak Harto mengalami kegagalan multi organ yang paling Parah selama Pak Harto di rawat di RSPP, dan akhirnya meninggal Dunia dengan tenang setelah berjuang melawan penyakitnya selama 23 hari di Rumah sakit Pusat Pertamina.

Penulis memang tidak mengenal dekat Pak Harto atau keluarga Cendana, bahkan masa Muda Penulis-pun tidak dihabiskan pada masa Kepemimpinan Pak Harto , namun Hati ini tidak bisa berbohong bahwa ada rasa kesedihan yang dalam ketika mendengar kabar meninggalnya Pak Harto yang tidak disangka-sangka tersebut . Jendral Besar TNI ( Purnawirawan ) H.M Soeharto adalah salah seorang putra terbaik Indonesia yang telah sangat berjasa dalam pembangunan negeri ini , beliau merupakan tokoh yang sangat di kagumi sekaligus ditakuti oleh Kawan maupun Lawan, dalam kepemimpinan beliau selama 32 Tahun terhitung dari tahun 1967 sampai 1998 banyak hal yang mengagumkan yang telah beliau lakukan . jika kita mampu mengandai sedikit , entahlah apa yang terjadi pada bangsa ini jika pada tahun 1965 beliau tidak bertindak tegas terhadap Partai yang terkenal dengan Idealisme Komunisnya yaitu PKI ?, entahlah apa yang terjadi jika tidak ada sosok yang mencetuskan PELITA dalam perintisan Pembangunan bangsa ini ?, yah.. walaupun itu hanya seandainya , namun perihal itu tidak bisa kita lepaskan dari penilaian kita terhadap Pak Harto.

Dalam penglihatan Penulis , memang Pak Harto merupakan tokoh yang Fenomenal, selama 32 tahun memimpin beliau merupakan tokoh yang sangat berwibawa dan bersahaja, di balik seragam Jendral yang dikenakannya sebagai gambaran ketegasan beliau kepada sebuah Disiplin perpolitikan yang dianutnya , ternyata beliau merupakan tokoh yang sangat penyayang kepada keluarganya dan semua yang dekat dengan belaiu , terlihat dari banyaknya dokumentasi bahkan kesaksian - walaupun dikeluarkan pasca meninggalnya Pak Harto - yang menggambarkan kemesraan yang beliau hadirkan ketengah-tengah kelurga dan orang -orang yang dekat dengan belaiu , Bahkan menurut salah satu sahabat beliau mengatakan bahwa Pak Harto merupakan seorang yang apabila sudah percaya kepada seseorang , maka beliau akan sangat menjaga dan menyayanginya, namun apabila ada orang yang mengganggu beliau , maka selayaknya seorang yang dididik secara militer, maka prinsip beliau adalah " hancurkan Musuh sebelum mereka keluar dari sarangnya " , maka mungkin tak heran pada era kepemimpinannya beliau sangat tangguh dan berwibawa, dihormati sekaligus juga ditakuti .
walaupuan banyak kontoversi tentang beliau , dari permasalahan KKN atau pelanggaran HAM yang terjadi selama kepemimpinannya , namun mau tidak mau kita juga tetap melihat secara Objektif akan karya dan jasa beliau yang telah ditorehkan untuk Indonesia, dengan itu semua kita akan bisa menilai dengan Arif dan bijaksana siapa sebenarnya Alm. jendral Besar Soeharto. Penulis juga sering bertanya kepada Orang tua penulis dan orang-orang yang sering penulis temui entah di dalam sebuah diskusi warung kopi atau sebuah diskusi akademik, bagaimana tanggapan mereka tentang kehidupan pra dan pasca Reformasi, kebanyakan mereka mengatakan bahwa Zaman Pak Harto terasa lebih nyaman dan tentram, entah dari sisi keamanan, kesejahteraan dan sebagainya , namun juga ada diantara masyarakat yang memang kelihatannya memiliki pendidikan yang agak tinggi mengkritik kebijakan dan Hegemoni yang dibangun pada era Pak Harto tersebut, tapi seperti yang dikatakan seorang Pengamat Politik ketika diwawancarai sebuah stasiun Swasta, presentasi orang yang memusuhi Pak Harto hanya sekitar 4% dari keseluruhan. lalu apakah ini membuktikan bahwa sebenarnya rakyat sangat merindukan sosok pemimpin seperti Pak Harto !,Namun, pastinya dengan segala Resiko yang akan diambil .

kadang penulis juga sering merenungkan dan bertanya kepada teman-teman dan Dosen Penulis, Apa sesungguhnya yang diinginkan oleh Masyarakat Indonesia, Kebebasankah ? ataukah Kesejahteraan dan ketentraman ? , jika yang diharapkan adalah kebebasan maka pilihan Demokrasi yang sekarang terus didengungkan merupakan sebuah jawaban yang cocok, namun penulis tidak yakin bahwa Demokrasipun menjamin kesejahteraan dan kenyamanan , terlihat dari 10 tahun pasca reformasi yang konon merupakan tonggak baru Demokrasi , belum terlihat pengaruh Positif dari Demokrasi itu sendiri bahkan terlihat jalan di tempat, bahkan dengan Demokrasi yang terkesan kebablasan ini , rakyat dibuat bertambah pusing dengan banyak perilaku aneh bangsa ini , mulai dari partai politik yang menjamur , sampai aliran-aliran keagamaan yang terang-terangan dengan bangga mendeklarasikan keberadaan mereka , yang pastinya sangat berpengaruh besar kepada Model kehidupan dan masyarakat Indonesia karena sekarang dengan dalih HAM dan demokrasi rakyat merasa bebas untuk melakukan segala hal .lalu kemanakah agenda Reformasi yang dulu kita imani sebagai Obat dari penyakit bangsa ini ?.

Akhirnya penulis dan Segenap Keluarga Besar Moslem Intercity Basic ingin mengucapkan SELAMAT JALAN KEPADA JENDRAL BESAR TNI ( PURNAWIRAWAN ) H.M.SOEHARTO selaku Presiden RI yang kedua , juga sebagai Bapak Pembangunan bangsa ini , Pahlawan kami , Jendral kami, Bapak kami serta Raja kami , semoga Arwah dan jiwamu tenang di Alam sana. kami yakin Doa dari Jutaan orang yang sangat mencintaimu dan segala Amal baikmu akan menjadi Penolong bagimu di Hadapan Allah SWT, Selamat Jalan Jendral ...........! kami akan selalu mengenangmu .

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai Jasa-jasa Pahlawan dan pemimpin Mereka ( Bung Karno )

14.1.08

Menggugah nilai keislaman sejati


Pada hari minggu tanggal 13 januari 2008 , kami dari Moslem intercity basic berkunjung ke daerah tanah baru Depok untuk menghadiri acara resepsi pernikahan teman dekat kami yang juga merupakan anggota dari Moslem Intercity Basic. Hadir bersama kami ketua Umum Moslem Interciry Basic yang hadir secara khusus untuk menyaksikan acara yang mungkin bisa dibilang sangat bersejarah tersebut .
sesampainya di sana Ada sebuah Aura yang berbeda ketika kami datang ke Kompleks dimana resepsi itu di gelar, nilai keislaman - atau yang lebih tepat ke-Araban - sangat kental tercipta di kompleks yang biasa di jadikan tempat pengajian tersebut, lalu lalang wanita bercadar , laki-laki berjenggot yang mengenakan jubah khas arab menelisik ruang kecil hati kami , Apakah ini yang disebut Islam sejati ? apakah sejati memang harus diartikan bersandar pada nilai budaya ke-araban ? lalu mengapa Tuhan menciptakan kita dengan ragam budaya yang berbeda ? lalu bilaman nilai keislaman itu kita interpretasikan dengan nilai ke-Indionesiaan , apakah kita bukan termasuk Islam sejati ?
sebenarnya bukan hanya sisi berpakaian saja yang menelesik hati kami , namun dari perbincangan yang kami lakukan dengan jamaah yang sering mengaji disana, kami merasa nilai keIslaman disana sangat Ekslusif dan bahkan bisa dibilang tertutup, terlihat dari pengakuan ketidakridhaan mereka tentang penggunaan Uang yang memakai gambar , atau ketidakmauan mereka mengikuti pemilihan umum yang mereka anggap tidak mengikuti Syariah Islam , atau hal-hal lain seperti intrepertasi hadist dan penafsiran Al-qur'an yang terbilang sangat tekstual, bukankah Islam tidak hanya sekedar Syariah teks ke-Agamaan , namun lebih jauh dari itu Islam adalah sebuah peradaban, yang didalamnya terdapat nilai budaya , sosial , etika , serta logika, maka bilakah Islam di tanah Arab sana kita akulturasikan dengan nilai Ke-Indonesiaan , yakinlah bahwa Tuhan pun akan mengerti akan sebuah nilai keaadaban.
namun teruntuk sahabat kami disana semoga engkau memperoleh kebahagiaan selalu dan Allah selalu menjadikan keluargamu, keluarga yang sakinah mawaddah warrahmah dan dianugrahkan generasi-generasi hebat yang kelak akan mengerti akan sebuah nilai luhur perdaban

4.1.08

Menatap Kemunkaran Sosial

Tidak seperti tahun-tahun kemarin , Moslem Intercity basic pada malam pergantian tahun 2008 mengadakan acara Bakti sosial On the Road yang ditujukan kepada para fakir miskin dan orang yang tidak mampu lainnya di jalan raya ciputat sampai jalan raya bogor, sebagai satu rasa kepedulian kita terhadap sikap kebanyakan masyarakat Indonesia yang mengisi malam pergantian tahun dengan melihat pesta kembang api atau hal-hal yang kurang bermanfaat lainnya.


Di tengah kondisi bangsa yang carut marut ini ditambah lagi dengan banyaknya terjadi bencana alam yang merebut kebahagiaan saudara-saudara kita di berbagai pelosok negeri ini, tidak sepantasnya kita tertawa di atas penderitaan mereka,di tengah badai cobaan ini seharusnya kita tersadar untuk merenungi apa yang salah dengan perilaku kita .

perlu kita sadari bahwa bencana alam yang banyak terjadi di negeri ini, bukanlah salah dari sekelompok masyarakat yang tertimpa musibah saja, namun ini merupakan kesalahan bersama yang kerap kita lakukan selama ini , lalu sekali lagi , apakah kita pantas menimpakan semua akibat kesalahan kita pada saudara-saudara kita lainnya tanpa merasa punya andil dalam membuat kerusakan tersebut ! . siapakah yang bertanggung jawab atas kerusakan hutan yang menyebabkan banjir dan tanah longsor ? , siapakah yang bertanggung jawab akan polusi udara yang menyebabkan naiknya suhu bumi ?, siapakah yang harus disalahkan kalau air laut naik ke daratan lalu merendam negeri ini ?. lalu alangkah naifnya kota yang dikenal sebagai pusat pemerintahan ini menggelar “ kesia-siaan “ di tengah tumpahan air mata kepedihan bangsa ini . Mungkin inilah yang disebut Muslim Abdurrahman ( Intelektual Muda NU ) sebagai kemunkaran sosial yang sudah menjadi tardisi negeri ini , maka pantaslah bila sakitnya negeri ini sulit untuk diobati dan disembuhkan. Semoga masih ada titik terang kesadaran yang selama ini kita nantikan.

2.1.08

Membangun Semangat kebersamaan ,menggapai kesucian angan

Apakah kita masih bisa diam , saat masa depan kita terancam ?
saat kaum ulama tidak lagi didengar dan saat perkataan kiyai sudah jadi bahan lecehan , lalu jika alam mulai berbicara apakah kita masih bisa membantah ?
jika nilai kebudayaan mulai hilang dari kehidupan, dan jika esensi peradaban sudah terkotori dengan nafsu keserakahan , mau kemana lagi kita arahkan masa depan kita ?
Ironi memang melihat bangsa ini , satu masalah belum teratasi masalah lain datang menghampiri, kasus korupsi , tindak kriminal , naiknya harga BBM , sampai masalah kelaparan belum cukup membuat indonesia untuk segera berobat untuk sembuhkan penyakitnya, malahan dengan komplikasi penyakit yang begitu banyak berdampak pada munculnya penyakit-penyakit baru yang lebih membahayakan. memang bukan salah Indonesia, karena ia hanya kambing hitam dari perilaku kotor rakyatnya. mungkin chairil anwar benar jika ia malu menjadi orang Indonesia , namun ia terlalu berlebihan jika menyalahkan keadaan. sekarang bukan saatnya lagi berwacana , saat ini bukan waktunya lagi untuk mendiskusikan permasalahan , saatnya bergerak dan merapihkan kehidupan.